ILMU UKUR TANAH

Ilmu Ukur Tanah (surveying) adalah suatu disiplin ilmu yang mencakup semua metode mengukur, memproses, dan menyebarluaskan informasi mengenai bentuk fisik bumi dan lingkungannya. Secara sederhana, surveying meliputi pekerjaan pengukuran jarak dan sudut. Jarak bisa berupa jarak dalam arah vertikal (yang disebut juga ketinggian) maupun jarak dalam arah horisontal. Begitu juga dengan sudut, bisa diukur dalam bidang vertikal maupun horisontal.

catatan-kuliah-ilmu-ukur-tanah

Materi selengkapnya tentang Ilmu Ukur Tanah dapat diunduh di sini:

ilmu-ukur-tanah

Untuk menambah wawasan tentang ilmu kebumian praktis silakan kunjungi link berikut:

http://usmanyulika.blogspot.co.id/

 

Dipublikasi di Surveying | Tag , , , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

Rumus Excel: menghitung azimut dengan fungsi arctan

Untuk memudahkan pengolahan data hasil pengukuran, misalnya menghitung azimut dari dua titik yang masing-masing diketahui koordinatnya, maka dapat menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Silakan klik link berikut untuk mengetahui langkah hitungannya.

Rumus Excel menghitung azimut dengan arctan

Dipublikasi di Rumus Excel | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

Rumus Excel: Menghitung sin, cos, tg

Menghitung nilai sin, cos, atau tg menggunakan Excel berbeda dengan menggunakan kalkulator biasa. Sudut yang akan dihitung nilai sin, cos atau tg -nya harus dikonversi terlebih dahulu dalam satuan radian dengan format D.D (derajat dan desimal). Hal ini disebabkan fungsi trigonometri dalam excel merupakan mode radian.

Contoh:

sin 60o 45’ 30”= 0,8726

cos 60o 45’ 30”= 0,4885

tg 60o 45’ 30”= 1,7862

Langkah menghitung sin, cos, dan tg dengan Excel sebagai berikut:

Masukkan nilai sudut tersebut dalam kolom terpisah untuk derajat (kolom A), menit (kolom B), dan sekon (kolom C). Pada contoh di atas sudut yang akan dihintung sin, cos, dan tg -nya adalah 60o 45’ 30”, maka ketikkan 60 di sel A11, 45 di sel B11 dan 30 di sel C11 (lihat gambar tampilan excel).

Kemudian buatlah kolom yang memuat hasil perhitungan konversinya dalam format D.D. (derajat dan desimal) dan ketiklah dalam kolom tersebut rumus konversinya. Misal hasil konversi untuk sudut 60o 45’ 30” terletak di sel D11, maka ketiklah pada sel D11:

=A11+B11/60+C11/3600

sin,cos,tg (1)

Pada kolom-kolom berikutnya ketikkan berturut-turut rumus sin, cos, dan tg dari sudut tersebut. Misal hasil hitungan sin untuk sudut 60o 45’ 30” terletak di sel E11, hasil hitungan cos di sel F11, dan hasil hitungan tg di sel G11, maka ketiklah

pada sel E11:

=SIN(RADIANS(D11))

sin,cos,tg (2)

pada sel F11:

=COS(RADIANS(D11))

sin,cos,tg (3)

pada sel G11:

=TAN(RADIANS(D11))

sin,cos,tg (4)

Perhatikan hasil dari tg 90o dan 270o berupa bilangan dengan eksponen yang besar, menunjukkan hasil tidak terhingga.

Rumus pada kolom D, E, F, G bisa dicopy untuk menghitung nilai sin, cos, dan tg dari sudut-sudut yang lain.

Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung nilai sin, cos, dan tg adalah:

Contoh pada sudut 60o 45’ 30” di atas, gantilah rumus pada sel E11, F11, dan G11 masing-masing dengan rumus berikut:

=SIN(D11*PI()/180)

=COS(D11*PI()/180)

=TAN(D11*PI()/180)

Dipublikasi di Rumus Excel | Tag , , , | 1 Komentar

Rumus Excel: Mengubah satuan sudut derajat dan desimal ke derajat, menit, sekon

Pada beberapa aplikasi (misalnya, bacaan sudut pada modern theodolite atau GPS) besaran sudut dinyatakan dalam satuan derajat dan desimal (D.D = degrees and decimals). Sehingga untuk menyatakan sudut tersebut dalam satuan derajat, menit, sekon (detik) atau disingkat DMS (degrees, minutes, seconds), maka perlu dilakukan konversi satuan dari D.D ke DMS.

Contoh hitungan konversi 90,513o ke dalam satuan DMS:

90,513o                                            maka, integer 90,513o = 90o

0,513o   = 0,513o x 60  =30,75’    maka,  integer 30,75’    = 30’

0,75’     = 0,75 x 60 = 45”

Sehingga 90,513o = 90o 30’ 45”

Dalam format excel, buatlah satu kolom untuk menampilan sudut dengan satuan DD dan tiga kolom lainnya untuk memuat hasil konversi dalam derajat, menit, dan sekon. Ketikkan sudut dengan satuan D.D tersebut dalam kolom (A). Kemudian pada kolom B ketikkan rumus untuk konversi dalam satuan derajat, pada kolom C ketikkan rumus untuk konversi dalam satuan menit, pada kolom D ketikkan rumus untuk konversi dalam satuan sekon.

Misal, ketikkan sudut 90,513 di sel A5 (lihat gambar tampilan excel). Kemudian buatlah tiga kolom lagi untuk memuat hasil perhitungan konversinya dalam satuan DMS dan ketiklah dalam masing-masing kolom tersebut rumus konversinya. Jika hasil konversi sudut 90,513 untuk besaran derajatnya terletak di sel B5, menit di sel C5, dan sekon di sel D5, maka ketiklah

pada sel B5:

=INT(A5)

DD ke DMS (1)

pada sel C5:

=INT(A5*60-B5*60)

DD ke DMS (2)

Pada sel D5:

=(A5-B5)*3600-(C5*60)

DD ke DMS (3)

Catatan:

Meskipun  rumus =INT(A5*60-B5*60) terlihat sama dengan rumus =INT((A5-B5)*60), akan tetapi seringkali hasil hitungan dengan menggunakan rumus =INT((A5-B5)*60) berbeda dengan hasil yang sebenarnya.

Lakukan hal yang sama untuk sudut-sudut lainnya atau copykan rumus-rumus tersebut ke kolom yang memuat konversi.

Dipublikasi di Rumus Excel | Tag , , , , | Meninggalkan komentar

Rumus Excel: Mengubah satuan sudut derajat, menit, sekon menjadi derajat dan desimal

Pada umumnya besaran sudut dinyatakan dalam satuan derajat, menit, sekon (detik) atau satuan tersebut sering disingkat DMS (degrees, minutes, seconds). Akan tetapi dalam beberapa aplikasi pengukuran ataupun perhitungan seringkali besaran sudut dinyatakan dalam satuan derajat dan desimal (D.D = degrees and decimals). Sehingga jika diperoleh/diketahui sudut dalam satuan derajat, menit, sekon maka sudut tersebut harus diubah terlebih dahulu ke dalam satuan derajat dan desimal.

Rumus konversi satuan sudut dalam derajat, menit, sekon ke satuan derajat dan desimal adalah:

D.D = D + M/60 + S/3600

Contoh:

90o 30’ 45” = 90o + 30’/60 + 45”/3600 = 90,513

Dalam format excel, sudut tersebut dimasukkan dalam kolom terpisah untuk derajat (kolom A), menit (kolom B), dan sekon (kolom C).

Misal untuk sudut 90o 30’ 45” maka ketikkan 90 di sel A5, 30 di sel B5 dan 45 di sel C5 (lihat gambar tampilan excel). Kemudian buatlah satu kolom lagi untuk memuat hasil perhitungan konversinya dalam satuan D.D. dan ketiklah dalam kolom tersebut rumus konversinya.

Misal hasil konversi untuk sudut 90o 30’ 45” terletak di sel D5, maka ketiklah pada sel D5:

=A5+B5/60+C5/3600

Lakukan hal yang sama untuk sudut-sudut lainnya atau copykan rumus tersebut ke kolom konversi (kolom D). Lebih jelasnya lihat tampilan excel berikut ini:

DMS ke DD

Dipublikasi di Rumus Excel | Tag , , , , | 1 Komentar

Latihan Soal Ilmu Ukur Tambang

Rangkuman soal Ilmu Ukur Tambang dapat diunduh dari link berikut ini:

latihan-soal-ilmu-ukur-tambang

Latihan Soal Ilmu Ukur Tambang

 

Dipublikasi di Surveying | Tag , , , , , , , , , | Meninggalkan komentar

Latihan Soal Ilmu Ukur Tanah

Rangkuman contoh soal ilmu ukur tanah dapat diunduh dari link berikut ini:

latihan-soal-ilmu-ukur-tanah

Latihan Soal Ilmu Ukur Tanah

Dipublikasi di Surveying | Tag , , , , , | Meninggalkan komentar

Menghitung jarak, sudut, dan azimut

Komponen dalam penentuan posisi suatu titik antara lain jarak, sudut, dan azimut.

Jarak adalah rentangan terpendek antara dua titik. Jauh rentangan antara dua titik dinyatakan   dalam satuan ukuran panjang.

Pada pengukuran dengan teodolit terdapat dua bacaan lingkaran, yaitu:

1. Bacaan lingkaran vertikal

  • Bacaan lingkaran vertikal menunjukkan sudut vertikal.
  • Sudut vertikal digunakan untuk menghitung jarak datar.

2. Bacaan lingkaran horisontal

  • Bacaan lingkaran horisontal menunjukkan arah horisontal teropong ke suatu target.
  • Sudut horisontal  adalah selisih antara dua arah horisontal yang berlainan (bacaan FS – bacaan BS).
  • Sudut horisontal selanjutnya digunakan untuk menghitung azimut poligon.

Sudut horisontal dibedakan menjadi:

  1. Sudut dalam (interior angle) adalah sudut yang terletak di bagian dalam poligon tertutup.
  2. Sudut luar (eksterior angle) adalah pelingkar sudut dalam pada poligon tertutup.
  3. Sudut ke kanan (angle to the right) adalah sudut menuju FS dengan putaran searah jarum jam.
  4. Sudut ke kiri (angle to the left) adalah sudut menuju FS dengan putaran berlawanan jarum jam.
  5. Sudut defleksi adalah sudut miring antara sebuah garis dan perpanjangan garis sebelumnya.
    • Sudut defleksi kiri = sudut defleksi yang belok ke kiri.
    • Sudut defleksi kanan = sudut defleksi yang belok ke kanan.

sudut horisontalGambar 1. Macam-macam sudut horisontal

Azimuth adalah besar sudut antara utara magnetis dengan titik target.

Jika azimut awal diketahui dan sudut horisontal titik-titik poligon diukur, maka azimut sisi poligon yang lain bisa dihitung dengan rumus berikut:

αn;n+1 = αn + βn – 180o             jika βn adalah sudut kanan

αn;n+1 = α– β+ 180o             jika βn adalah sudut kiri

Jika diketahui koordinat A (XA,YA) dan koordinat B (XB,YB), maka azimut dari titik A ke titik B adalah:

αAB = arc tg ((XB-XA)/(YB-YA))

Dasar untuk menentukan letak kuadran azimut:

Jika ∆X+/∆Y+, maka azimut (α) terletak di kuadran 1.

Jika ∆X+/∆Y, maka azimut (α) terletak di kuadran 2.

Jika ∆X/∆Y, maka azimut (α) terletak di kuadran 3.

Jika ∆X/∆Y+, maka azimut (α) terletak di kuadran 4.

Catatan:

Jika hasil hitungan azimut αn;n+1> 3600    maka    αn;n+1 – 3600

Jika hasil hitungan azimut αn;n+1< 00        maka    αn;n+1 + 3600.

Sedangkan jarak AB adalah:
DAB= (XB-XA)/Sin αAB = (YB-YA)/Cos αAB

Berikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan jarak, sudut, dan azimut.

Contoh 1.

Hitunglah azimut kaki-kaki poligon berikut ini:

poligon terbuka

Jawab:

α12 = 120o00’00”  (diketahui)

α23= α122– 180o = 120o00’00”+100000’00”-180o = 40o00’00”

α34= α233– 180o = 40o00’00”+210000’00”-180o = 70o00’00”

α45= α344– 180o = 70o00’00”+190000’00”-180o = 80o00’00”

Contoh 2.

Hitunglah azimut kaki-kaki poligon berikut ini:

poligon tertutup

Jawab:

αAB = 60o00’00”    (diketahui)

αBC= αAB – βB + 180o = 60o00’00”- 95000’00” +180o = 145o00’00”

αCD= αBC – βC + 180o = 145o00’00”- 60000’00” +180o = 265o00’00”

αDA= αCD – βD + 180o = 265o00’00”- 85000’00” +180o = 360o00’00”

αAB= αDA – βA + 180o = 360o00’00”- 120000’00” +180o = 420o00’00” – 360o00’00” = 60o00’00”

(Hasil hitungan benar, karena αAB hitungan = αAB diketahui. Dengan kata lain azimut awal = azimut akhir).

Contoh 3.

Hitunglah jarak, azimut, dan sudut dalam dari poligon berikut ini:

koord.poligon

Jawab:

Jarak kaki-kaki poligon:

dab

Azimut kaki-kaki poligon: (perhatikan letak kuadran)

αAB    = tg-1 (XB-XA)/(YB-YA) = tg-1 (300-100)/(300-200)

= tg-1 (200)/(100) = 63026’06”                                                                          (kuadran 1)

αBC    = tg-1 (XC-XB)/(YC-YB) = tg-1 (500-300)/(200-300)

= tg-1 (200)/(-100) = 1800 – 63026’06” = 116033’54”                                      (kuadran 2)

αCD    = tg-1 (XD-XC)/(YD-YC) = tg-1 (300-500)/(100-200)

= tg-1 (-200)/(-100) =1800 + 63026’06” = 243026’06”                                  (kuadran 3)

αDA    = tg-1 (XA-XD)/(YA-YD) = tg-1 (100-300)/(200-100)

= tg-1 (-200)/(100) =3600 – 63026’06” = 296033’54”                                     (kuadran 4)

Sudut dalam (interior angle) titik-titik poligon: (jika hasilnya negatif tambahkan 3600)

βA = αAD – αAB = (αDA-1800) – αAB = (296033’54”- 1800) – 63026’06” = 53007’48”

βB = αBA – αBC = (αAB-1800) – αBC = (63026’06”- 1800) – 116033’54” = -233007’48”+ 3600

= 126052’12”

βC = αCB – αCD = (αBC-1800) – αCD = (116033’54”- 1800) – 243026’06” = -306052’12”+ 3600

= 53007’48”

βD = αDC – αDA = (αCD-1800) – αDA = (243026’06”- 1800) – 296033’54” = -233007’48”+ 3600

= 126052’12”

Dipublikasi di Surveying | Tag , , | 9 Komentar

Menghitung azimut dan bearing

Azimut (Sudut Jurusan)

Azimut ialah sudut yang dimulai dari utara berputar searah jarum jam ke titik yang dituju. Besarnya azimut adalah 00-3600.

Macam-macam azimut yaitu:

  1. Azimut sebenarnya, yaitu sudut yang dibentuk antara utara geografis dengan titik yang dituju.
  2. Azimut magnetis, yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik yang dituju.
  3. Azimut peta, yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik yang dituju.

Back azimuth (BAz) adalah besar sudut kebalikan dari fore azimuth (FAz).

  • jika FAz<1800 maka BAz = FAz + 1800
  • jika FAz>1800 maka BAz = FAz – 1800

Contoh:

Azimut:                        Back azimut:   azimut

OA = 540                               AO = 540 + 1800 = 2340

OB = 1330                    BO = 1330 + 1800 = 3130

OC = 2110                    CO = 2110– 1800 = 310

OD = 3340                   DO = 3340– 1800 = 1540

 Gambar  Azimut

Bearing (Sudut Arah)

Bearing adalah sudut yang ukur dari utara maupun selatan berputar searah jarum jam ataupun berlawanan jarum jam ke titik yang dituju. Besarnya bearing antara 00-900 dan ditulis dengan dua huruf arahnya.

Back bearing (BBr) adalah besar sudut kebalikan dari fore bearing (FBr).

BBr diperoleh dari FBr dengan cara mengganti huruf awal arah N menjadi S (atau S menjadi N), dan huruf akhir E menjadi W (atau W menjadi E), sedangkan besar sudutnya tetap.

Contoh:

Bearing:                          Back bearing:bearing

OA = N 540 E                           AO = S 540W

OB = S 470 E                   BO = N 470 W

OC = S 310 W                  CO = N 310 E

OD = N 260 W                DO = S 260 E

Gambar Bearing

Hubungan Azimut dan Bearing

Jika azimut ≤ 900,                     maka      azimut = Bearing N-E

Jika 900 < azimut ≤ 1800,        maka      (1800 – azimut) = Bearing S-E

Jika 1800 < azimut ≤ 2700,      maka      (azimut – 1800) = Bearing S-W

Jika 2700 < azimut ≤ 3600,      maka      (3600 – azimut) = Bearing N-W

Contoh:

Azimut                    Bearingazimut-bearing

37030’                    N 37030’ E

112045’                  (1800 – 112045’) = S 67015’ E

1950                                  (1950 – 1800) = S 150 W

3150                        (3600 – 3150) = N 450 W

Gambar Hubungan azimut dan bearing

 

Dipublikasi di Surveying | Tag , | 3 Komentar